
Made Wianta berasal dari desa Apuan di kaki gunung Batu kau di wilayah Tabanan, adalah sosok dengan kemauan dan tekad yang kuat, memiliki cita-cita tinggi dan semangat yang berapi-api. Perjalan keseniannya sangat menarik, setelah mengenyam pendidikan dari ASRI, Wianta memiliki cita-cita melanjutkan pendidikan formal di Academy des Beaux Arts, Brussel. Demi cita-cita tersebut tahun 1975 ia bertolak ke Belgia dengan semangat menggebu, namun sesampai di sana kenyataannya bertolak belakang semangatnya kandas membuatnya “nge-glandang” dan bekerja di sebuah restoran Indonesia “Le Barong” di Brussel. Di sana ia mengalami kondisi dititik nadir sehingga harus bekerja kasar mencuci piring untuk bertahan hidup. Singkat cerita pengalaman pahit itu menjadi pelajaran penting baginya untuk menguatkan tekad menjadi seniman hebat, dan mengubah cara pandang dunia-nya terhadap nilai-nilai tradisional dan konsep modern.
- 2016 Mendapat penghargaan Seni “Bali Mandara” dari Pemerintahan Daerah Tingkat I, Bali.
- 2012 Menjadi Dosen Tamu di College of Holy Cross, Woncester, Massachusetts,USA
- 2007 Penghargaan dari Junior Chamber International (JCI) Indonesia, Bali
- 2003 Ajeg Bali Figure Award dari Indonesia Young Entrepreneurs Association (HIPMI)
- 2000 Mendapat penghargaan dari Musium Rekor Indonesia dengan memecahkan rekor penulis puisi terpanjang dengan tulisan tangannya sendiri.
- 1998 Penghargaan Seni “Dharma Kusuma” dari Pemerintah Daerah Tingkat I, Bali
- 1997 Dinobatkan sebagai “The most admired man of decade” oleh American Biographical Institute di Amerika
- 1996 Mendapat gelar professor dari Accademico Internationale “Greci-Marino” Itali
- Transformation of Nature, the Art of Made Wianta by Wianta Foundation
- Spotlight Wianta by O House Gallery
- Waktu Tuhan: Wianta by Wianta Foundation
- Made Wianta by Wianta Foundation
- Puisi Rupa Made Wianta by PT. Raja Grapindo Persada
- Calligraphy in Song by Emmitan Gallery
- Wild Dogs In Bali: the Art of Made Wianta by SNP, Edition Singapore
- The Unseen As Seen by Made Wianta: Drawings 1977-2004 by Gallery Canna, Jakarta
- Made Wianta and Filippo Sciascia: Opposite Attract by Gaya Gallery
- Dream Land Made Wianta by Wianta Foundation
- Kitab Suci Digantung di Pinggir Jalan New York by Bentang
- 4 + 1 = Venezia by Wianta Foundation
- Made Wianta and Stephan Spicher: Crossing Line by Museum Der Culturen Bassel
- The Soul of Calligraphy by Rudana Art Foundation
- Made Wianta: Art And Peace by Times Edition
- 21/2 Menit by Pustaka Pelajar
- Made Wianta: Universal Balinese Artist by Times Edition
- Made Wianta: Evolution by Tokyo Station Gallery
- Made Wianta: Catur Yuga by Museum Der Culturen Basel
- Wianta Art and Power by CV Buratwangi
- Korek Api Membakar Lemari Es by Bentang
- Made Wianta: His Art and Culture by CV Buratwangi
- Made Wianta by CV Buratwangi
Artworks




